14 Juli 2025
Dalam dunia auto body repair, penggunaan dempul merupakan salah satu langkah krusial untuk mengembalikan permukaan kendaraan agar tampak mulus dan siap dicat ulang. Sayangnya, masih banyak teknisi pemula maupun penghobi otomotif yang melakukan kesalahan mendasar saat mengaplikasikan dempul, yang justru berisiko merusak hasil akhir dan memperpendek daya tahan perbaikan.
Mulai dari salah memilih jenis dempul hingga proses pengeringan yang terburu-buru, tiap kesalahan kecil bisa berdampak besar pada kualitas finishing. Artikel ini hadir untuk mengupas lima kesalahan umum yang sering terjadi saat penggunaan dempul mobil, —lengkapi penjelasan dampaknya serta solusi praktis untuk menghindarinya. Harapannya, siapa pun yang terlibat dalam proses body repair, baik di bengkel profesional maupun garasi rumah.
Memilih dempul yang tidak sesuai dengan jenis permukaan kendaraan bisa menjadi awal dari kegagalan hasil perbaikan. Misalnya, dempul biasa yang digunakan pada permukaan galvanis atau aluminium bisa menyebabkan dempul cepat mengelupas, tidak merekat sempurna, atau bahkan menimbulkan karat di bawah permukaan.
Solusinya adalah dengan mengetahui terlebih dahulu jenis permukaan yang akan didempul, lalu memilih jenis dempul yang kompatibel. Untuk hasil terbaik, gunakan dempul khusus untuk logam non-besi atau dempul universal yang memang dirancang untuk berbagai jenis permukaan.
Mengaplikasikan dempul terlalu tebal mungkin terlihat seperti cara cepat untuk menutup kerusakan, namun sebenarnya ini justru berisiko tinggi. Lapisan yang terlalu tebal sulit kering merata dan dapat menyebabkan retak-retak mikro atau penyusutan saat mengering, yang akan tampak jelas setelah pengecatan.
Sebaliknya, jika lapisan terlalu tipis, maka tidak akan cukup kuat untuk menutupi penyok atau ketidaksempurnaan. Cara yang tepat adalah mengaplikasikan dempul secara bertahap, dengan ketebalan maksimal 2–3 mm per lapisan dan memberi jeda pengeringan di antara lapisan.
Banyak teknisi pemula terlalu cepat masuk ke tahap pengamplasan atau pengecatan tanpa memastikan dempul sudah benar-benar kering. Akibatnya, dempul bisa menyusut atau menggelembung dari dalam setelah dicat, merusak hasil akhir yang seharusnya halus dan presisi.
Solusinya adalah dengan memberikan waktu kering minimal sesuai spesifikasi produk, biasanya sekitar 20–30 menit untuk lapisan tipis. Untuk hasil lebih optimal, biarkan mengering secara alami dalam sirkulasi udara yang baik dan hindari mengejar waktu dengan proses terburu-buru.
Penggunaan amplas yang terlalu kasar atau teknik pengamplasan yang asal-asalan bisa menyebabkan permukaan dempul menjadi tidak rata atau bahkan meninggalkan goresan dalam. Masalah ini sering kali baru terlihat saat pengecatan, ketika cat menonjolkan semua ketidaksempurnaan yang tersembunyi.
Untuk menghindarinya, lakukan pengamplasan bertahap: mulai dari amplas kasar untuk membentuk, lalu beralih ke grit yang lebih halus untuk merapikan. Gunakan balok amplas agar tekanan merata dan hindari mengamplas langsung dengan tangan kosong.
Terakhir, banyak yang langsung mengaplikasikan dempul di atas permukaan logam tanpa menggunakan lapisan pelindung terlebih dahulu. Padahal, dempul tidak memiliki ketahanan terhadap kelembapan dan tidak menempel sempurna pada logam tanpa primer yang tepat.
Baca Juga: Cara Memilih Dempul Mobil Terbaik agar cat mobil Tahan Lama
Solusinya, aplikasikan epoxy primer tipis secara merata pada permukaan logam sebelum mendempul. Selain meningkatkan daya rekat dempul, langkah ini juga mencegah terbentuknya karat yang bisa merusak struktur bodi dalam jangka panjang.
Untuk menghindari berbagai kesalahan saat menggunakan dempul mobil, penting untuk tidak hanya memahami teknik aplikasinya, tetapi juga memastikan bahwa Anda menggunakan produk yang tepat dan berkualitas.
Di Alfaglos, kamu bisa menemukan beragam pilihan dempul mobil terbaik yang sesuai untuk berbagai jenis permukaan dan kebutuhan body repair. Mulai dari dempul untuk logam, plastik, hingga dempul ringan dengan daya rekat tinggi.