Berita

Langkah Repaint & Apa Saja Bahan Cat Mobil?

16 Desember 2025 | By superadmin

Dalam proses refinishing, kualitas hasil pengecatan tidak hanya ditentukan oleh cat mobil utama yang digunakan. Ada berbagai material pendukung yang berperan besar dalam menyiapkan permukaan, meningkatkan daya rekat, mengontrol warna, hingga mempercepat proses pengeringan. Memahami setiap komponen ini membantu teknisi menghasilkan lapisan cat yang lebih kuat, rapi, dan tahan lama.

Komponen Utama dalam Sistem Cat Mobil

Sistem cat mobil bekerja sebagai struktur berlapis yang masing-masing memiliki fungsi berbeda. Lapisan-lapisan ini memastikan warna tampil maksimal, daya rekat optimal, serta perlindungan jangka panjang terhadap cuaca, UV, dan korosi.

1. Primer (Epoxy Primer Surfacer)

Primer adalah pondasi awal dalam sistem pengecatan mobil. Versi epoxy primer berfungsi memberikan perlindungan korosi terbaik, terutama untuk panel logam seperti bodi mobil yang sering terpapar kelembapan. Lapisan ini menciptakan penghalang kuat terhadap oksidasi sekaligus meningkatkan daya rekat untuk lapisan di atasnya.

Sementara itu, primer surfacer digunakan untuk meningkatkan daya rekat apabila diperlukan pendempulan. Jika dilakukan pendempulan pada mobil, maka diperlukan epoxy filler untuk mengisi pori-pori, memperhalus permukaan, serta untuk menutup lapisan dempul yang sudah diamplas sehingga lapisan berikutnya tidak mengalami absorbsi.

2. Basecoat

Base coat merupakan lapisan warna utama dalam sistem bahan cat mobil. Pada tahap inilah efek warna, karakter visual, dan tone mobil ditentukan. Kualitas base coat sangat dipengaruhi oleh teknik penyemprotan, viskositas cat, serta kontrol lingkungan saat aplikasi.

Lapisan ini tidak memiliki perlindungan mekanis yang kuat, sehingga membutuhkan clear coat sebagai pelindung. Namun peran base coat sangat vital: jika formulasi pigment atau aplikasinya tidak konsisten, hasil pengecatan dapat terlihat belang, patchy, atau tidak match dengan warna OEM. Itulah sebabnya kontrol ketebalan, overlap, dan pengaturan tekanan spray menjadi faktor penting.

3. Clear Coat Polyurethane

Clear coat adalah lapisan akhir yang memberikan perlindungan fisik dan estetika pada permukaan pengecatan. Lapisan ini dibuat dari resin khusus yang mampu menahan goresan, paparan sinar UV, oksidasi, hingga bahan kimia ringan. Tanpa clear coat yang kuat, base coat akan mudah memudar dan rusak meski warnanya sudah akurat.

Dalam sistem pengecatan profesional, kualitas clear coat menentukan daya tahan jangka panjang. Formulasi yang baik akan mengurangi risiko fading, yellowing, serta orange peel. Clear coat umumnya diaplikasikan 1–2 lapis dengan pengeringan menggunakan hardener, lalu melalui proses curing untuk memastikan kekerasan lapisan optimal.

Selain memberikan perlindungan, clear coat juga bertugas memberi tampilan akhir yang premium pada hasil pengecatan. Lapisan ini tersedia dalam beberapa jenis, antara lain gloss (mengkilap) yang menonjolkan kilau dan kedalaman warna, serta doff/matte (tidak mengkilap) yang memberi tampilan lebih halus dan elegan. Pemilihan jenis clear coat ini bisa menyesuaikan dengan efek estetika yang diinginkan.

Material untuk Membersihkan dan Menstabilkan Permukaan

Tahap pembersihan adalah fase paling krusial sebelum masuk ke primer dan pengecatan. Kontaminasi sekecil apa pun seperti minyak, silikon, atau debu mikro dapat memicu cacat seperti fisheyes, cratering, atau delaminasi pada lapisan cat. Karena itu, penggunaan material pembersih yang tepat menjadi fondasi utama untuk memastikan cat menempel sempurna dan tidak terkontaminasi. Pada tahap ini, teknisi tidak hanya membersihkan permukaan, tetapi juga menstabilkan kondisi panel agar siap memasuki proses pendempulan, pengamplasan, atau penyemprotan cat.

1. Degreaser / Wax & Grease Remover

Degreaser atau Wax & Grease Remover adalah material pembersih berbasis solvent yang dirancang untuk menghilangkan minyak, lilin, silikon, residu oli, dan kontaminan berbasis lemak lainnya. Kontaminan jenis ini tidak dapat hilang dengan air biasa, sehingga penggunaan degreaser menjadi langkah standar dalam setiap refinishing.

Material ini bekerja dengan melarutkan dan mengangkat lapisan berminyak yang sering kali tidak terlihat mata, tetapi sangat memengaruhi hasil cat. Tanpa degreasing yang benar, cat dapat membentuk titik-titik tidak menempel (fisheyes) atau menyebabkan lapisan mengunci kotoran di bawahnya sehingga mudah mengelupas.

Selain itu, degreaser membantu menciptakan permukaan yang “netral” sehingga lapisan primer dan surfacer bisa menempel lebih stabil dan merata. Metode pengaplikasiannya pun sangat mudah, cukup disemprotkan ke media yang akan dicat kemudian digosok secara merata menggunakan kain kimtech.

2. Surface Cleaner

Surface cleaner berfungsi untuk menstabilkan permukaan setelah pengamplasan atau pendempulan. Biasanya memiliki formula yang lebih ringan dibanding degreaser dan digunakan untuk menghilangkan debu amplas, minyak ringan dari tangan, serta partikel mikroskopis yang tersisa setelah proses leveling.

Surface cleaner membantu memastikan panel bebas kontaminan non-greasy yang dapat mengganggu adhesi lapisan primer atau surfacer. Penggunaannya juga mencegah reaksi kimia yang tidak diinginkan antara cat dan residu bahan abrasif. Pada tahap akhir, surface cleaner membuat permukaan dalam kondisi ideal—bersih, seimbang, dan siap menerima lapisan berikutnya tanpa memengaruhi tekstur amplas.

3. Tack Cloth

Tack cloth adalah kain khusus yang diberi resin lengket untuk menangkap debu mikro. Debu adalah kontaminan yang sulit terlihat, tetapi dapat langsung terlihat sebagai cacat ketika cat mengering, misalnya bintik kecil, permukaan kasar, atau serat yang terperangkap di bawah lapisan cat.

Penggunaan tack cloth biasanya dilakukan tepat sebelum penyemprotan primer, base coat, atau clear coat. Kain ini tidak meninggalkan residu dan mampu menarik partikel halus yang tidak bisa dihilangkan dengan blower atau lap biasa. Dengan demikian, tack cloth berfungsi sebagai lapisan pertahanan terakhir agar panel benar-benar bebas dari partikel yang dapat mengganggu hasil finishing.

Material yang Membantu Menciptakan Permukaan Siap Cat

Setelah tahap pembersihan, panel mobil perlu dipersiapkan agar memiliki permukaan yang rata, stabil, dan memiliki tekstur adhesi yang ideal. Material dalam kategori ini berperan membentuk fondasi fisik dari struktur pengecatan.

1. Polyester Putty

Polyester putty digunakan untuk mengisi penyok, goresan dalam, pori-pori besar, atau ketidaksempurnaan struktural pada permukaan panel. Bahan ini terdiri dari resin polyester dan hardener yang memicu reaksi kimia sehingga putty mengeras dengan cepat sekaligus mudah dibentuk.

Putty bekerja sebagai material pembentuk profil permukaan: setelah pendempulan dan pengamplasan, panel menjadi rata kembali sehingga tidak terlihat bekas kerusakan saat dicat. Kelebihan polyester putty adalah daya rekat tinggi pada berbagai jenis substrat dan kemampuannya menciptakan permukaan kaku yang tidak mudah retak.

2. Surfacer

Formulasi surfacer modern biasanya cepat kering dan mudah diamplas, sehingga teknisi dapat melakukan proses leveling tanpa merusak struktur lapisan di bawahnya. Lapisan ini juga berfungsi sebagai pengikat (intermediate layer) antara putty dan base coat, memastikan tidak ada kontaminasi atau perbedaan penyerapan yang dapat menyebabkan belang warna di tahap akhir.

Kualitas surfacer yang baik akan menghasilkan permukaan smooth, tahan sinkage, dan stabil terhadap solvent sehingga base coat dapat menempel merata tanpa patchiness. Inilah alasan surfacer dianggap sebagai “tahap penyempurnaan” sebelum masuk ke proses warna.

Material Pendukung untuk Pengendalian Warna dan Konsistensi Lapisan

Material pendukung dalam kategori ini berfungsi mengatur perilaku cat saat disemprot. Mulai dari seberapa cepat mengering, bagaimana pigmen menyebar, hingga kemurnian warna pada panel. Tanpa kontrol yang tepat, hasil pengecatan dapat terlihat belang, tidak matching, hingga muncul efek blotchy atau striping.

1. Thinner & Retarder

Thinner berfungsi mengatur viskositas cat agar ideal untuk proses penyemprotan. Ketika viskositas tepat, droplet cat keluar dari spray gun dengan ukuran yang seragam sehingga distribusi warna lebih merata dan halus. Thinner juga memengaruhi leveling cat, bagaimana cat mengalir dan menutup permukaan tanpa menghasilkan dry spray atau area kasar.

Retarder, di sisi lain, memperlambat waktu penguapan thinner untuk mengontrol proses flash-off. Material ini sangat berguna pada kondisi panas atau ketika mengecat panel besar yang membutuhkan waktu aplikasi lebih panjang. Dengan retarder, pigmen memiliki waktu lebih lama untuk “mengendap” dan menyebar merata sehingga base coat tidak mudah patchy.

2. Binder & Toner

Binder adalah komponen utama dalam base coat yang bertugas menahan, mengikat, dan menyebarkan pigmen agar warna stabil saat diaplikasikan. Binder membantu mencegah fenomena seperti mottling, warna belang, atau penyerapan tidak merata. Selain itu, binder memengaruhi opacity (daya tutup) sehingga lapisan warna bisa menutup lapisan yang sebelumnya dengan lebih konsisten.

Baca juga artikel ini dalam Bahasa Inggris