17 September 2025
Dalam dunia auto body repair, setiap detail kecil menentukan kualitas hasil akhir. Proses ini mencakup perbaikan struktur bodi yang penyok, penghalusan permukaan, hingga persiapan sebelum pengecatan ulang. Salah satu tahap terpenting adalah penggunaan dempul, karena lapisan inilah yang menjadi dasar agar cat dapat menempel sempurna dan menghasilkan tampilan mulus.
Sayangnya, banyak pemilik mobil masih beranggapan bahwa semakin tebal lapisan dempul, semakin baik hasil perbaikannya. Padahal, dempul mobil yang tebal justru berisiko retak, mengelupas, dan membuat permukaan cat tampak bergelombang. Sebaliknya, lapisan yang terlalu tipis tidak mampu menutup baret atau penyok dengan sempurna.
Itulah sebabnya pemahaman mengenai ketebalan ideal dalam pengaplikasian dempul untuk baret mobil maupun penyok sangat penting. Dengan teknik yang tepat, hasil perbaikan bukan hanya terlihat rapi, tapi juga lebih awet, kuat, dan sesuai standar kualitas auto body repair modern.
Dalam praktik auto body repair, pemilihan jenis dempul dan ketebalan aplikasinya tidak bisa sembarangan. Ketebalan yang tepat akan memastikan daya rekat cat lebih kuat, hasil perbaikan lebih mulus, dan ketahanan bodi tetap terjaga. Ada tiga jenis dempul utama yang biasa digunakan:
Jenis ini dipakai untuk menutup penyok cukup dalam atau goresan besar. Namun, meski fungsinya mengisi, lapisan tetap harus dijaga tipis dan merata. Ketebalan berlebih bisa membuat dempul cepat retak akibat getaran dan perubahan suhu. Idealnya, satu lapisan tidak lebih dari 3–4 mm, dan jika perlu lebih tebal, aplikasi dilakukan bertahap dengan pengeringan di antara lapisan.
Berfungsi untuk meratakan pori-pori, baret halus, atau gelombang tipis pada permukaan setelah aplikasi dempul dasar. Karena sifatnya hanya melapisi tipis, ketebalan cukup 0,5–1 mm. Jika diaplikasikan terlalu tebal, finishing putty justru akan mudah mengelupas ketika diamplas atau saat terkena panas matahari.
Dikembangkan untuk kebutuhan spesifik, seperti area mesin yang terpapar panas tinggi atau pengerjaan cepat di bengkel. Meski formulanya lebih kuat, aturan ketebalan tetap berlaku: semakin tipis dan merata, semakin baik daya rekat dan keawetannya.
Dari sini terlihat jelas bahwa ketebalan dempul sangat menentukan kualitas auto body repair. Dempul bukanlah pengganti struktur bodi, melainkan media untuk menyamarkan cacat dan mempersiapkan permukaan sebelum pengecatan. Jika diaplikasikan dengan jenis dan ketebalan yang tepat, hasil perbaikan akan tampak rapi, cat menempel lebih kuat, dan daya tahan bodi mobil meningkat dalam jangka panjang.
Masalah justru lebih sering muncul ketika lapisan dempul mobil yang tebal diaplikasikan secara berlebihan. Alih-alih membuat permukaan bodi mulus, ketebalan berlebih ini bisa memicu berbagai kerusakan lanjutan yang memengaruhi daya tahan cat hingga kekuatan panel mobil. Berikut beberapa risiko utama yang sering ditemui di bengkel dempul.
Lapisan dempul yang terlalu tebal cenderung tidak fleksibel. Ketika bodi mobil menerima getaran atau tekanan, dempul bisa retak karena tidak mampu mengikuti pergerakan panel. Retakan kecil ini kemudian membuat cat di atasnya lebih mudah mengelupas. Akibatnya, perbaikan yang seharusnya menyamarkan kerusakan justru menimbulkan cacat baru yang lebih mencolok.
Selain retak, penggunaan dempul berlebihan juga membuat permukaan bodi mobil tampak tidak rata. Di bengkel, ini sering terlihat sebagai hasil finishing yang bergelombang meski sudah diamplas berulang kali. Ketebalan berlebih membuat teknisi sulit membentuk panel kembali sesuai kontur aslinya, sehingga hasil pengecatan pun terlihat kurang rapi dan mengurangi nilai estetika mobil.
Dempul yang diaplikasikan terlalu tebal juga berdampak pada daya tahan jangka panjang. Lapisan tebal lebih rentan menyerap panas matahari, lembap akibat hujan, dan getaran saat mobil digunakan. Kondisi ini mempercepat keretakan serta mengurangi daya rekat cat. Dalam jangka waktu tertentu, permukaan yang seharusnya mulus bisa kembali rusak sehingga pemilik mobil harus melakukan perbaikan ulang.
Dalam praktik body repair, ketebalan dempul ideal biasanya hanya beberapa milimeter, bukan berlapis-lapis. Dempul yang diaplikasikan tipis namun merata jauh lebih efektif menutup baret maupun penyok kecil dibandingkan lapisan tebal. Prinsip ini membantu menjaga fleksibilitas panel sekaligus memastikan cat di atasnya dapat menempel kuat tanpa risiko retak.
Ketebalan dempul juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti kondisi panel yang diperbaiki, jenis dempul untuk baret mobil yang digunakan, serta teknik pengaplikasian teknisi. Panel dengan penyok ringan cukup membutuhkan lapisan tipis, sementara kerusakan lebih dalam biasanya memerlukan kombinasi teknik perataan panel terlebih dahulu sebelum aplikasi dempul. Pemilihan produk dempul yang tepat akan sangat menentukan keberhasilan perbaikan.
Alfaglos hadir sebagai solusi bagi Anda yang mengutamakan kualitas dalam perbaikan bodi mobil. Dengan rangkaian dempul mobil terbaik, termasuk varian ringan dan dempul besi yang bagus, Alfaglos membantu bengkel profesional mencapai hasil auto body repair yang mulus, awet, dan efisien. Percayakan perawatan mobil pada Alfaglos, dan buktikan perbedaannya dalam setiap detail perbaikan.