Berita

Risiko Korosi terhadap Keamanan dan Kekuatan Struktur Body Mobil

16 Oktober 2025 | By superadmin

Korosi mungkin tampak sepele di awal, sekadar bintik karat kecil di permukaan logam. Namun seiring waktu, kerusakan ini dapat berkembang menjadi ancaman serius bagi keamanan dan kekuatan struktur body mobil.   

Proses oksidasi yang terjadi saat logam bereaksi dengan udara dan kelembapan mampu melemahkan rangka kendaraan secara perlahan. Jika dibiarkan, korosi tidak hanya mengurangi nilai estetika mobil, tetapi juga menurunkan ketahanan struktural yang berperan penting dalam melindungi penumpang saat terjadi benturan. 

Bagian Body Mobil yang Paling Rentan Korosi 

Korosi adalah proses degradasi logam akibat reaksi oksidasi dengan oksigen dan air. Pada mobil, karat biasanya muncul saat cat pelindung rusak entah karena goresan, benturan, atau usia sehingga logam dasar terpapar langsung pada udara lembap.  

Reaksi kimia inilah yang memicu terbentuknya karat berwarna cokelat kemerahan. Jika dibiarkan, korosi dapat merambat ke panel, rangka, dan komponen penting lainnya, menurunkan kekuatan struktural kendaraan secara signifikan. 

Beberapa kondisi lingkungan dapat mempercepat proses korosi. Mobil yang sering digunakan di daerah pesisir, misalnya, lebih rentan berkarat karena paparan udara asin yang bersifat korosif. Begitu pula kendaraan yang kerap melewati jalan berlumpur atau tergenang air, kelembapan tinggi dan kotoran yang menempel mempercepat reaksi oksidasi.  

Selain itu, penggunaan garam untuk mencairkan es di negara empat musim juga menjadi salah satu penyebab utama karat pada mobil. Kombinasi antara kelembapan, oksigen, dan bahan kimia inilah yang mempercepat kerusakan pada struktur body mobil jika tidak dilakukan perawatan rutin. 

Dampak Korosi pada Kekuatan Struktur Mobil  

Korosi dapat menggerogoti logam secara perlahan hingga mengurangi kekuatan dan keamanan mobil. Saat karat mulai menyebar, struktur kendaraan kehilangan daya tahan terhadap benturan dan bisa menyebabkan kerusakan serius pada komponen penting. Selain menurunkan performa, korosi juga berdampak langsung pada keselamatan dan nilai kendaraan. 

Beberapa dampak utamanya antara lain: 

  • Struktur melemah, membuat bodi mobil mudah penyok atau patah saat benturan. 
  • Komponen penting terganggu, seperti sasis, suspensi, dan sistem rem. 
  • Lapisan cat rusak, memicu penyebaran karat lebih cepat ke area lain. 
  • Nilai jual turun, karena tampilan mobil tampak usang dan dianggap berisiko. 

Pengaruh Korosi terhadap Ketebalan dan Daya Tahan Logam  

Korosi tidak hanya memengaruhi tampilan permukaan logam, tetapi juga secara langsung mengurangi ketebalan dan kekuatannya. Berikut beberapa pengaruh utama yang perlu diperhatikan: 

  • Penipisan lapisan logam — Reaksi oksidasi menyebabkan material terurai dan lapisan logam berkurang sedikit demi sedikit. 
  • Penurunan daya tahan struktural — Logam yang menipis menjadi lebih rapuh dan kehilangan kemampuan menahan beban maupun benturan. 
  • Peningkatan risiko retak dan patah — Area yang terkikis korosi lebih mudah mengalami deformasi saat menerima tekanan. 
  • Gangguan pada sambungan dan las — Bagian sambungan logam yang berkarat bisa melemah, menurunkan stabilitas keseluruhan struktur. 
  • Proses perbaikan lebih kompleks — Logam yang sudah menipis akibat korosi sering kali sulit diperbaiki dan membutuhkan penggantian total. 

Risiko Kerusakan Rangka dan Panel Mobil  

Risiko Kerusakan Rangka dan Panel Mobil

Kerusakan akibat korosi pada rangka dan panel mobil tidak hanya mengganggu tampilan, tetapi juga mengancam keselamatan pengemudi dan penumpang. Struktur rangka yang berfungsi menopang seluruh bodi kendaraan dapat melemah seiring berjalannya waktu jika karat tidak segera ditangani. 

Beberapa risiko utama yang dapat muncul akibat korosi pada rangka dan panel mobil antara lain: 

  • Penurunan kekuatan struktural: Rangka yang berkarat kehilangan daya tahan terhadap tekanan dan benturan, sehingga berisiko patah saat kecelakaan. 
  • Keretakan pada sambungan las: Korosi dapat menyerang area sambungan logam, membuat titik las mudah retak dan melemahkan integritas bodi. 
  • Panel berlubang atau mengelupas: Lapisan pelindung yang rusak mempercepat penyebaran karat dan menimbulkan lubang pada bodi mobil. 
  • Gangguan fungsi keselamatan: Area penting seperti crumple zone atau dudukan suspensi bisa gagal bekerja maksimal saat benturan. 
  • Biaya perbaikan tinggi: Rangka atau panel yang sudah berkarat parah sering kali tidak bisa diperbaiki sebagian dan perlu diganti seluruhnya. 

Implikasi Korosi pada Perlindungan Tabrakan (Crash Safety) 

Korosi tidak hanya merusak tampilan kendaraan, tetapi juga dapat mengubah cara mobil merespons benturan. Struktur bodi mobil dirancang agar mampu menyerap dan menyalurkan energi tabrakan secara terukur melalui bagian tertentu seperti crumple zone dan rangka utama. Namun, ketika logam mengalami korosi, kemampuan tersebut menurun drastis. 

Korosi menyebabkan logam kehilangan ketebalan dan kekuatannya, membuat area yang seharusnya kuat menjadi lemah. Akibatnya, energi benturan tidak terserap dengan optimal dan dapat langsung menjalar ke kabin penumpang. Selain itu, bagian rangka yang berkarat juga cenderung patah lebih cepat saat tabrakan, meningkatkan risiko cedera serius. 

Beberapa dampak korosi terhadap sistem keselamatan tabrakan meliputi: 

  • Deformasi struktur tidak terkontrol — Area bodi yang berkarat dapat melipat atau retak di luar titik desain aman. 
  • Penurunan efektivitas crumple zone — Zona penyerap benturan gagal meredam energi tabrakan sesuai perhitungan pabrikan. 
  • Kegagalan titik sambungan rangka — Las dan sekrup yang terkorosi bisa lepas saat benturan keras. 
  • Peningkatan risiko cedera penghuni kabin — Struktur pelindung yang melemah tidak lagi mampu menjaga integritas ruang penumpang.

Risiko Keamanan Akibat Korosi Mobil

Keamanan Berkendara

Korosi pada mobil bukan hanya menurunkan tampilan, tetapi juga mengancam keamanan berkendara. Struktur yang berkarat bisa melemah dan tidak lagi mampu melindungi penumpang dengan baik. Komponen penting seperti rem, suspensi, dan rangka dapat kehilangan kekuatannya, meningkatkan risiko gagal fungsi saat digunakan. Selain itu, korosi juga dapat mengganggu sistem kelistrikan dan keselamatan seperti airbag atau sabuk pengaman, sehingga membahayakan pengemudi dan penumpang jika terjadi insiden di jalan.  

Bagaimana Korosi Mengurangi Stabilitas Kendaraan  

Korosi secara bertahap mengikis kekuatan logam pada rangka dan panel mobil, yang berperan penting menjaga keseimbangan serta kekakuan struktur kendaraan. Ketika bagian-bagian ini melemah, distribusi beban menjadi tidak merata, sehingga mobil terasa kurang stabil saat bermanuver atau melaju di kecepatan tinggi. Dalam kondisi ekstrem, korosi juga dapat menyebabkan sambungan rangka longgar atau retak, membuat pengendalian menjadi tidak presisi dan meningkatkan risiko kehilangan kontrol di jalan.  

Potensi Bahaya pada Sistem Suspensi dan Pengereman  

Korosi dapat merusak komponen penting pada sistem suspensi dan pengereman yang terbuat dari logam, seperti dudukan per, cakram rem, dan sambungan roda. Ketika karat mulai menggerogoti bagian ini, kekuatan strukturalnya menurun sehingga fungsi peredaman dan pengereman menjadi tidak optimal. Akibatnya, mobil bisa kehilangan kestabilan saat melewati jalan bergelombang atau membutuhkan jarak pengereman lebih panjang, yang tentu meningkatkan risiko kecelakaan. 

Risiko Kecelakaan Akibat Body Mobil yang Melemah 

Body mobil yang melemah akibat korosi dapat meningkatkan risiko kecelakaan secara signifikan. Struktur yang berkarat kehilangan kemampuan untuk menyerap dan menahan benturan, sehingga energi tabrakan lebih mudah menjalar ke kabin penumpang. Selain itu, panel dan rangka yang rapuh dapat retak atau patah saat terjadi tekanan tinggi, membuat perlindungan terhadap penumpang menurun drastis. Dalam jangka panjang, kondisi ini menjadikan mobil tidak lagi aman digunakan di jalan. 

Baca juga artikel ini dalam Bahasa Inggris